Kemenparekraf ingatkan pelaku pariwisata akan pentingnya “kolaboraksi”

Kemenparekraf ingatkan pelaku pariwisata akan pentingnya “kolaboraksi”

Jakarta – Kementerian Pariwisata juga Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata juga juga Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali mengingatkan para pelaku pariwisata akan pentingnya "kolaboraksi" atau kerja serupa dengan berbagai pihak, sebagai salah satu kunci strategis.

"Salah satu kunci strategis pengembangan pariwisata yang dimaksud mana selalu ditekankan oleh Menteri kita adalah pentingnya 'kolaboraksi', yakni bekerja sejenis dengan pihak-pihak lain. Mengembangkan kemungkinan desa wisata tiada dapat jadi sendiri,” ujar Deputi Bidang Sumber Daya dan juga juga Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini Mohamad Paham saat membuka Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. dalam area Kabupaten Bantul lalu Kabupaten Magelang pada wilayah Borobudur Yogyakarta Prambanan (BYP), melalui keterangan yang mana dimaksud diterima di tempat tempat Jakarta, Senin.

Pentingnya kerja identik berbagai pihak, lanjut Diah, berbentuk "kolaboraksi" pentahelix, melibatkan lima komponen, yaitu akademisi, bisnis/industri, pemerintah, komunitas, serta media.

“Semua pihak harus mengambil bagian serta dalam pengembangan pariwisata,” ucap Diah.

Desa-desa yang digunakan menjadi tempat penyelenggaraan program lokasi Sosialisasi Sadar Wisata 5.0, adalah desa-desa wisata terpilih.

“Dari sekitar 7 ribu desa wisata, desa-desa ini adalah yang mana digunakan terpilih. Karena itu, saya berharap peserta dapat semata memanfaatkan proses pembelajarannya. Nanti kita juga akan melihat (dari para narasumber yang mana memberikan sosialisasi) secara nyata lalu konkret bagaimana tahapan untuk membangun desa wisata,” kata Diah.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo memaparkan dalam pengembangan pariwisata dibutuhkan spirit untuk saling memperkuat kemudian menghidupkan satu sejenis lain, tanpa mengenal batas wilayah.

“Pariwisata itu borderless (tanpa batas wilayah). Kita harus saling menguatkan, bukan melemahkan. Jangan sampai pariwisata itu saling mematikan, justru harus saling menghidupkan. Yaitu dengan kolaborasi yang dimaksud ujungnya kesejahteraan masyarakat. Pariwisata bisa jadi cuma dikatakan itu sukses kalau dapat menyejahterakan,” ucap dia.

Putaran akhir Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 berlangsung dalam dalam Kalurahan Jagalan pada Kabupaten Bantul lalu Desa Wisata Pabelan di area area Kabupaten Magelang. Kalurahan Jagalan merupakan salah satu destinasi wisata sejarah lalu religi, serta menjadi salah satu sentra kerajinan perak dalam area Yogyakarta.

Sedangkan Desa Wisata Pabelan menawarkan wisata alam seperti rafting, terkenal dengan kerajinan bambu, serta pembuatan jamu.

Sosialisasi Sadar Wisata yang hal tersebut menjadi bagian dari rangkaian besar kegiatan Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 akan berakhir tahun ini. Berbagai dampak positif telah lama dikerjakan dirasakan para penggerak kemudian pelaku pariwisata maupun warga desa wisata, misalnya, tersusunnya paket-paket wisata baru bernilai jual, bertambahnya kemampuan pemasaran hasil wisata, kelembagaan desa wisata yang dimaksud yang semakin solid, juga terbukanya pintu-pintu kolaborasi baru yang mana dapat menjamin keberlanjutan program dalam masa depan.

Berbagai langkah kolaborasi yang mana yang telah lama lama lakukan selama program KSW 5.0 berjalan, antara lain kolaborasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) pariwisata, promosi, serta perluasan usaha mikro, kecil serta menengah (UMKM) antara desa wisata dengan industri perhotelan.

Selain itu, terdapat juga kerja identik pendanaan dari badan usaha untuk pengembangan desa wisata, yang dimaksud itu diharapkan dapat menggerakkan sektor pariwisata, membuka lapangan kerja baru, kemudian memberikan nilai tambah pada mata pencarian warga.

Pada berbagai kesempatan sebelumnya, Menteri Pariwisata juga Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata serta Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf dalam peningkatan sumber daya manusia pada tempat bidang pariwisata.

"Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri, menjawab keinginan serta kebutuhan spesifik dari para wisatawan. Desa wisata menjadi unggulan dalam pencapaian target terciptanya 4,4 jt lapangan kerja pada tahun 2024, juga dalam menopang target 8,5 jt kunjungan wisman serta 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara," kata dia.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *